Apau Kayan adalah dataran tinggi di Hulu Sungai Kayan yang meliputi 6 kecamatan yaitu Kayan Hulu, Kayan Hilir, Kayan Selatan, Sungai Boh, Bahau Hulu, Mentarang Hulu dan sebagian Sarawak, Malaysia.
Suku Kenyah sebagai penghuni kawasan dataran tinggi hulu sungai Kayan memberi nama dengan sebutan "Apau Kayan" (Dataran tinggi di kawasan sungai Kayan).
Kebiasaan suku Kenyah dan Kayan dahulu mencari daerah baru sehingga sebagian kecil dari mereka meninggalkan Apau Kayan dan menyebar ke lokasi yang lebih hilir mencari kehidupan yang lebih baik dan menetap di desa-desa di sepanjang Sungai Kayan seperti di Long Betaoh dan Long Musang, sebagian lain bermigrasi ke desa-desa di sepanjang Sungai Mahakam seperti Ritan Baru, Bila Tabang, Muara Wahau, Long Segar, Muara Ancalong , Rukun Damai, dan Data Bilang, dan sebagian bermigrasi ke Pampang, sebuah desa sekitar 25 kilometer utara dari Samarinda .
Menurut cerita lisan para orang tua di Apau Kayan, penamaan istilah Kenyah berawal sejak kepindahan mereka di Apau Kayan.
Pada masa itu suku Kenyah dan Kayan masih bersatu dan belum diklasifikasikan berbeda sebagai kelompok tersendiri seperti sekarang. Istilah Kenyah dan Kayan di ambil dari penyebutan masing-masing kelompok yang akhirnya berpencar.
Kelompok Kayan menyebut kelompok yang ditinggalkannya di Apau Kayan sebagai kelompok Kenyah dan sebaliknya kelompok Kenyah menyebut kelompok yang meninggalkan disebut kelompok Kayan.
Apau Kayan atau Apo Kayan ?
Penyebutan kata yang benar dalam bahasa Kenyah adalah Apau Kayan sesuai dengan kondisi geografis Apau Kayan yang berada di dataran tinggi. Istilah Apau Kayan adalah kata yang diambil dari bahasa Kenyah. Namun jika menggunakan bahasa Kayan maka tidak ada yang salah dalam penggunakan kata "Apo", Apo dalam bahasa Kayan mempunyai arti Atap. Atap representasi dari ketinggian/tinggi.
Apakah istilah atau kata "Apo" ada terdapat didalam bahasa Kenyah selain dari kata "Apau" ? Kata Apo memang ada didalam bahasa Kenyah, namun jika menggunakan kata "Apo" maka sangat tidak tepat dikaitkan dengan kawasan itu sendiri yang secara geografis adalah dataran tinggi.
Bahasa Kenyah | Bahasa Indonesia |
---|---|
Apo | Tali, Kapur, Tepung Terigu |
Apau | Dataran Tinggi |
Kayan | Sungai Kayan |
Kampung-kampung Kenyah dikawasan lainnya yang juga mengandung arti "dataran tinggi" disekitar kawasan Apau Kayan maupun di Baram,Sarawak yang mayoritas suku Kenyah adalah dataran tinggi Apau Da'a, Apau Tutung, Apau Ping, Apau Serep, Apau Bawang, Apau Abong, Usun Apau, Apau Data dan lain-lain.
Dahulu suku Kenyah di Apau Kayan hanya mengenal istilah "Baw" untuk menyebut kawasan Bahau Hulu yang juga dari berasal dari bahasa Kenyah. Namun jika menggunakan bahasa Kayanic (etnik Ga'ay) maka kata bahau sudah tepat yaitu : Un Bahaw (untuk menyebut orang-orang dari etni Ga'ay yang dulunya pernah mendiami kawasan Bahau).
Bahasa Kenyah | Bahasa Indonesia |
---|---|
Baw | Tinggi |
Bahau hulu dahulu juga merupakan tempat tinggal kelompok dari Uma' Baw (suku Bahau salah satu dari etnik Ga'ay (sub kelompok Kayanic) yang hidup berdampingan dengan suku Kenyah, Kayan, Penan, Punan serta Kelabit di kawasan Long Pulung, Long Berini, Apau Ping dan sekitarnya.
Ekologi kawasan Apau kayan hingga kini masih terjaga baik dengan adanya kearifan lokal adat suku Kenyah yaitu konsep adat "Tana' Ulen" (tanah larangan yang di lindungi/hutan adat).
Meskipun sekarang ini timbul kekhawatiran dari penduduk asli setempat terhadap kemungkinan pihak pemerintah pusat dengan program transmigrasinya untuk membuka lahan baru kepada para transmigran dari Pulau Jawa di kawasan Apau Kayan.
Sedangkan penduduk asli setempat sangat menjaga kelestarian alam dan hutan yang juga tempat bergantung hidup mereka sejak nenek moyang menempati Apau Kayan berabad-abad silam hingga kini.