Kedire Alat Musik Tiup Yang Hampir Punah


Kedire' merupakan alat musik Kenyah yang terdiri dari beberapa ruas bambu dirakit/disambung dengan kulit buah labu putih yang sudah dikeringkan dan diberi lubang. Kedire termasuk dalam jenis alat musik tradisional tiup.


Kedire' terdiri dari lima ruas bambu yang sudah dikeringkan dengan mempunyai panjang yang berlainan. Bambu yang panjang akan menghasilkan bunyi rendah sedangkan yang pendek menghasilkan bunyi tinggi. 


kedire' alat musik suku dayak kenyah


Kedire' sendiri terdiri dari tiga bagian :
  1. Urung Kadai/Kepala dari Kedire' yang terbuat dari labu putih yang sudah dikeringkan. Kepala kedire' ini sebagai tempat untuk meniup.
  2. Usa/Badan merupakan bagian tubuh dari kedire' yang terdiri dari lima potong bambu yang dikeringkan dan tidak sama panjangnya (berlainan). 
  3. Ekor, biasa disebut Surong : yang terletak di bagian ujung. Biasanya terbuat dari ruas bambu tipis yang bentuknya lebih besar dari bambu dibagian badan. Fungsinya untuk memperbesar suara yang keluar dari bagian ujungnya. 

Jose Maseda mengatakan bahwa kedire' sama dengan mouth organ/organ mulut (1977). Pada ujung bambu yang paling panjang, surong tersebut diletakkan melintang sebab suara yang yang dihasilkan bambu paling panjang ini menghasilkan suara paling rendah. 

Untuk meletakkan lidah-lidah pada bambu digunakan alat perekat kelulut (seperti lilin pada madu tawon).

kedire' suku dayak kenyah

Di masa lampau alat musik kedire' ini didalam masyarakat suku Kenyah hanya dimainkan ketika upacara adat tertentu saja. Dahulu kedire' di mainkan dalam ritual ngayang dan upacara mamat (upacara berburu kepala musuh). 

Kedire' ini sudah hampir punah dan hanya sedikit Lepo' Kenyah saja yang sekarang masih menggunakan kedire' ini. Penyebab kepunahan alat musik tradisional ini dikarenakan kedire' hanya dimainkan/digunakan dalam upacara adat mamat saja. 

Seperti diketahui setelah mayoritas masyarakat Kenyah memeluk agama kristen, praktis secara perlahan upacara adat seperti ritual ngayang dan mamat pun ditinggalkan. 




Reference list:

The music of the Kenyah and Modang in East Kalimantan, Indonesia (along the Klinjau and Telen rivers of the Mahakam) - José Maceda, I Made Bandem and Nicole Revel-MacDonald.

Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Kalimantan Timur - Suwardi,Hasjim Achmat.

Dema Yeliang

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
View comments