Rumpun Apau Kayan


Kita sering kali mendengar sebutan rumpun Apau Kayan (Kenyah, Kayan, Penan, Bahau). Di Sarawak dikenal sebagai Orang Ulu yang disematkan kepada suku Kenyah, Kayan, Bahau, Penan tersebut.
 


Sesungguhnya suku Kenyah, Bahau, Penan, Kayan tersebut adalah Kenyah itu sendiri, pun sebaliknya. Kayan dan Penan pada asalnya merupakan sub-kaum Kenyah berdasarkan sejarah nenek moyang iaitu Lenjau Suuh + Bawe’. (https://ms.wikipedia.org/wiki/Kenyah)


Guerriero mengatakan (2006:5) - semua kelompok Kenyah dan Kayanic memiliki asal geografis yang sama di cekungan Baram, Sarawak sekitar 2.000 tahun yang lampau, dimana mereka membentuk satu pengelompokan linguistik.

Kepala suku Penihing di kampung Long Kai, di Mahakam, mengatakan Kayan dan Kenyah adalah orang yang sama (carl lumholtz.1920).

Dyen (1965: 43), atas dasar analisis leksikostatistis, menemukan bahwa Kenyah dan Kayan masuk kelompok yang sama yang ia beri nama Kayic, cabang dari cluster Kalabitic. Hasil analisis menunjukkan kesamaan 43% .

Kroeger (1998), berikutnya Blust, mendalilkan keluarga Kenyah sebagai subkelompok bahasa Proto-Utara Sarawak. Semua bahasa dikelompok ini diasumsikan berasal dari nenek moyang yang sama dimana aturan penghapusan vokal diterapkan dalam lingkungan yang sangat terbatas.

Hudson (1978) menunjukkan bagaimana beberapa studi banding atau tata bahasa deskriptif ada pada bahasa di Borneo. Menggunakan data yang terutama didasarkan pada daftar Ray (1913), ia membandingkan Proto-Austronesia (PAN) dengan bahasa borneo.


Dengan menggunakan pendekatan ini ia mampu membagi bahasa di Borneo dalam dua kelompok utama: Exo-Borneo, termasuk tiga kelompok, dan Endo-Borneo yang terdiri dari tujuh kelompok. 

Kelompok Kayan-Kenyah masuk kelompok Endo-Borneo. Dia menyimpulkan bahwa bahasa Kayan dan Kenyah berkaitan erat, meskipun Kenyah memiliki tingkat diferensiasi yang lebih besar dalam variannya dari Kayan. Apa yang dia disebut Kayanic dan Kenyahic isolects cukup kesamaan baik leksikal dan fonologis untuk dikelompokkan bersama-sama.

Dari literatur versi negeri Tiongkok (China) dalam kitab "Liangzhu atau 梁書" bahwa rumpun Apau Kayan ini telah ada sejak 1300 tahun yang lampau di sepanjang sungai Kayan (Bulungan hingga Malinau) yang mana mereka pernah saling bertukar hadiah kepada Dinasti Tang. 


Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Bahasa adalah identitas suatu bangsa", artinya dari bahasalah kita tahu siapa mereka. Hal itu sama dengan perumpamaan buah asam. Untuk mengenal buah asam tentulah kita akan mencium baunya sehingga kita tahu kalau itu adalah buah asam. Rasa asam itu bermacam-macam tetapi memiliki bau yang serupa. 

Nah seperti itulah kita mengenal siapa etnik rumpun Apau Kayan/Orang Ulu ini. Untuk mengenalnya tentulah kita lebih dulu harus tahu dari bahasanya dan kosa kata bahasanya.

Meskipun dalam perkembangannya bahasa antara Kenyah, Bahau, Kayan, Penan telah ada perbedaan, namun masih lebih banyak persamaannya. Contoh berikut beberapa diantara banyak persamaan dalam bahasa mereka :
IndonesiaKenyahKayanPenan
AkuAke', Aki, AheAkuiAkeu, Akew
KamuIko', Iku, IhoIkakIko
Ahli Pengobatan/Pemimpin Do'a/ImamDayungDayungDayung
HariTauDauDau
RokokJakokJakokJakok
Orang/ManusiaKelunanKelunanKelunan
TopiTapung LavungTapung
Motif Ukiran/LukisanKalungKalung, ikengKalung
Rambut/BuluPuk, Buk BukPuk, Buk
Apa KabarInu dengaNun dengaIneu denge

Begitu pula untuk seni budaya serta kultur adat istiadat mereka hampir tidak ada perbedaan yang kentara. Termasuk penggunaan Tattoo dan Belaung (Anting) ditelinga kaum lelaki dan wanita mereka. Sistem kepercayaan adat mereka dahulu menganut animisme (Apau Lagan, Bungan, Jalung Nyalang) serta mengenal akan adanya system stratifikasi sosial dalam tradisi budayanya.



Notes:


Suku Bahau bagian dari etnik Ga'ay yang masih dalam sub Kayanic (suku Kayan). Orang-orang dari suku Kenyah dahulu mengenalnya sebagai kelompok uma' mbaw (mbau).

Bahasa Penan ditabel atas adalah bahasa Penan Benalui. Penan Benalui juga terkadang dikenali sebagai Penan Badeng dan Penan Lurah. 


Penan Benalui merupakan kelompok semi nomaden yang awalnya termasuk dari kelompok Kenyah Badeng. Jadi tidaklah mengherankan jika bahasa Penan Benalui sangat banyak persamaannya dengan bahasa Kenyah dan Kayan. 
Mereka banyak terdapat di daerah Pujungan dan Bahau Hulu (Apau Kayan), Malinau serta di Sarawak, Malaysia yang dikenal sebagai Penan Barat dan Timur. 


📢 Suku Penan berbeda dengan suku Punan. Lain kesempatan kita ulas tentang hal ini.

Jika ingin mengenal lebih banyak tentang bahasa Penan silakan tuju sumber berikut 
http://www.rimba.com/pdindexf/pdindex.html





rumpun apau kayan
rumpun apau kayan






🔗 referensi :  

📎 https://ms.wikipedia.org/wiki/Kenyah. 

📎 Dyen,  Isidore.  1965.  A  lexicostatistical  classification  of  the  Austronesian  languages.International Journal of American Linguistics, Memoir 19.
 
📎 Hudson, Alfred B. 1978. Linguistic Relations Among Bornean Peoples with Special Reference to Sarawak: an Interim Report. Studies in the Third World Societies 3: 1-44. 
 
📎 Kroeger, Paul 1998. Language classification in Sarawak: a status report. Sarawak Museum Journal 74:137-173.
 
📎 Lumholtz, Carl, 1851-1922. Through Central Borneo; an account of two years' travel in the land of the head-hunters between the years 1913 and 1917.


Dema Yeliang

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
View comments